Budidaya ikan lele pendederan tahap pertama adalah kegiatan budidaya atau ternak ikan lele yang berasal dari hasil kegiatan budidaya ikan lele pembenihan dengan ukuran benih 1-3 cm hingga mencapai ukuran tertentu. Biasanya para petani pembudidaya ikan lele melakukan kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap pertama ini dalam jangka waktu 2-3 minggu dengan ukuran benih yang dihasilkan adalah 3-5 cm. Budidaya ikan lele pendederan tahap pertama ini dapat dilakukan di kolam tanah, kolam tembok, kolam tanah dengan dinding tembok maupun karamba jaring apung. Sementara itu, kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap kedua adalah kegiatan budidaya atau ternak ikan lele yang berasal dari hasil kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap pertama. Petani pembudidaya ikan lele melakukan kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap kedua ini selama 30 hari dengan benih ikan lele yang dihasilkan adalah benih berukuran 8-12 cm per ekor.
BUDIDAYA IKAN LELE PENDEDERAN TAHAP PERTAMA
Budidaya Ikan Lele Pendederan Menggunakan Kolam Jaring
Kegiatan budidaya ikan lele pendederan menggunakan jaring apung biasanya hanya dilakukan untuk kegiatan pendederan tahap pertama. Hal ini disebabkan benih yang dipelihara masih berukuran kecil dan belum membutuhkan tempat yang lebih luas.Keuntungan yang diperoleh dari budidaya ikan lele pendederan menggunakan jaring adalah sebagai berikut:
- Tingkat kematian atau kehilangan benih bisa ditekan jauh lebih kecil dibanding dengan pemeliharaan yang dilakukan di kolam, yaitu sekita 15-20%. Rendahnya tingkat kehilangan benih tersebut disebabkan hama yang menyerang ikan lele semakin kecil, karena hama kesulitan masuk dalam jaring.
- Teknik pemeliharaan dengan menggunakan karamba cukup mudah dan praktis. Pemanenan benih ikan lele juga sangat mudah. Caranya hanya dengan mengangkat beberapa ujung atau sudut atas jaring. Pada saat beberapa bagian ujung diangkat, benih-benih ikan lele dengan sendirinya akan berkumpul pada sisi jaring yang ujungnya tidak diangkat. Benih tinggal diambil menggunkan seser atau sair.
Pemasangan Jaring Tempat Benih Ikan Lele
Jaring yang digunakan sebagai karamba harus dipastikan tidak dalam keadaan rusak atau berlubang bekas gigitan tikus maupun binatang lain. Pemasangan jaring dapat dilakukan setelah semua tiang atau patok dipasang pada kolam dengan cara mengikatkan ujung-ujung jaring tersebut. Jika jaring yang digunakan berukuran besar, maka jumlah tali yang harus diikatkan pada patok atau tiang penyangga juga harus banyak. Jumlah patok yang dipasang disesuaikan dengan ukuran jaring. Semakin besar ukuran jaring maka semakin banyak jumlah patok yang dipasang. Jarak antar patok atau tiang penyangga jaring yang satu dengan patok atau tiang penyangga jaring yang lain juga disesuaikan dengan ukuran jaring. Patok yang digunakan sebaiknya dari bambu agar lebih kuat jika terendam air. Untuk memudahkan pemeliharaan benih ikan lele yang dibudidayakan, sebaiknya jaring ditempatkan tidak terlalu ke tengah kolam, sehingga kontrol dan penanganan terhadap benih ikan lele tersebut bisa optimal. Usahakan ketinggian air di dalam jaring tetap stabil berada pada kisaran 30-40 cm karena benih ikan lele yang dibudidayakan masih berukuran sangat kecil sehingga tidak membutuhkan air yang dalam.Penebaran Benih Ikan Lele
Setelah jaring siap, maka langkah selanjutnya adalah penebaran benih. Untuk mengurangi tingkat stress, penebaran benih ikan lele sebaiknya dilakukan saat cuaca tidak panas, pada pagi atau sore hari. Benih ikan lele tersebut bisa dibeli dari petani pembudidaya ikan lele pembenihan yang lain maupun dari hasil pembenihan sendiri. Benih yang dihasilkan dari pembenihan sendiri memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah jarak angkut benih lebih dekat sehingga resiko kerusakan benih juga lebih kecil, pemanenan atau pengambilan benih dari kolam penetasan bisa dilakukan dengan menyesuaikan cuaca saat penebaran, benih ikan lele yang dihasilkan bisa dijamin kualitasnya, serta tingkat adaptasi benih ikan lele terhadap lingkungan barunya tidak terlalu besar.Jika benih yang digunakan dalam budidaya ikan lele pendederan ini berasal dari petani atau pembudidaya ikan lele lain maka hal ini perlu penanganan yang serius, terutama berkaitan dengan proses adaptasi benih ikan lele yang akan ditebar. Proses adaptasi ini merupakan proses penyesuaian benih ikan lele dengan kondisi perairan yaitu antara kondisi perairan saat benih ikan lele berada di dalam kolam penetasan dengan kondisi perairan di dalam kolam pendederan. Adaptasi ini juga terjadi untuk menyesuaikan kondisi air saat berada dalam wadak penampungan atau pengangkutan yang biasanya di dalam plastik dengan kondisi air kolam pendederan.
Untuk mengurangi tingkat stress benih ikan lele selama proses adaptasi dapat dilakukan dengan cara membiarkan wadah pengangkutan atau plastik tempat benih ikan lele diangkut berada terapung di kolam penebaran selama kurang lebih sepuluh menit. Setelah itu wadah baru dibuka, dan tambahkan air kolam pendederan ke dalam plastik tempat benih ikan lele diangkut sedikit demi sedikit. Dengan teknik seperti ini diharapkan benih ikan lele akan terbiasa dengan kondisi air di jaring dalam kolam pendederan. Setelah wadah penuh, letakkan wadah benih ikan lele tersebut pelan-pelan, biarkan air dalam wadah keluar dan biarkan benih ikan lele keluar dengan sendirinya. Kepadatan penebaran benih pada budidaya ikan lele pembenihan taham pertama ini 1.500-2.500 ekor/m².
Pemeliharaan Benih Ikan Lele
Pemeliharaan merupakan kegiatan utama dalam agribisnis budidaya ikan lele. Dalam budidaya ikan lele pendederan menggunakan jaring ini kegiatan pemeliharan meliputi pemberian pakan tambahan, pengontrolan jaring untuk memantau jaring dari kerusakan yang diakibatkan gigitan binatang air, pengontrolan kolam untuk mengantisipasi adanya kebocoran kolam akibat aktivitas binatang seperti kepiting, belut, atau binatang lain.Pemberian pakan tambahan berupa pellet dalam bentuk tepung. Pemberian pakan dalam bentuk pakan alami kurang sesuai untuk budidaya ikan lele pendederan menggunakan jaring. Hal ini disebabkan ruang pemeliharaan yang sempit sehingga benih ikan lele tidak memiliki ruang untuk bergerak mencari pakan. Pemberian pakan berupa pellet tepung dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi, sore, dan malam hari. Volume pemberian pakan adalah 3-5% dari berat total benih yang dipelihara setiap harinya. Pemberian pakan dilakukan dengan cara ditebar secara merata dalam kolam jaring agar semua benih ikan lele memiliki kesempatan untuk memperoleh makanan.
Lihat Lebih Detil Nutrisi Dan Pakan Ikan
Lihat Lebih Detil Pakan Alternatif Ikan Lele
Pengontrolan harus dilakukan secara rutin, terutama terhadap serangan hama. Hama yang biasa menyerang benih ikan lele adalah ular atau katak. Pengontrolan atau pengendalian hama pada budiday ikan lele dalam jaring ini relatif lebih ringan, karena hama-hama tersebut tidak mudah masuk dalam jaring. Meskipun begitu, pengontrolan tetap harus dilakukan.Lihat Lebih Detil Hama Penyakit Ikan Lele
Pemanenan Benih Ikan Lele
Pada umur 2-3 minggu benih ikan lele siap dipanen. Sebelum melakukan pemanenan perlu dipersiapkan beberapa peralatan panen terlebih dahulu, sehingga pada saat benih ikan lele sedang dipanen tidak ada kendala yang diakibatkan peralatan belum siap. Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan adalah :- Seser, yaitu alat tangkap yang digunakan untuk mengambil dan menangkap benih ikan lele dari jaring atau kolam.
- Ember atau wadah penampung, yaitu tempat yang disediakan untuk menampung benih ikan lele setelah ditangkap menggunakan seser.
- Ember seleksi, yaitu alat yang digunakan untuk melakukan seleksi benih. Biasanya ember ini diberi lubang-lubang yang besarnya sesuai dengan sasaran benih yang dikehendaki.
- Jaring penampung, yaitu jaring yang disediakan untuk menampung benih setelah dilakukan penangkapan seleksi
- Plastik, yaitu wadah yang digunakan untuk menampung benih ikan lele jika benih tersebut akan dipindahkan ke tempat pemeliharaan lain yang jarak tempuhnya jauh.
- Oksigen, yaitu gas yang digunakan untuk membantu pernafasan benih ikan lele saat ikan lele diangkut menuju tampat pemeliharan lain yang jarak tempuhnya jauh.
Langkah selanjutnya adalah melakukan sortasi benih. Benih dalam wadah penampung dimasukkan ke dalam ember sortasi yang diletakkan pada jaring penampung. Benih yang berukuran lebih kecil dari lubang-lubang yang dibuat pada ember sortasi akan keluar dengan sendirinya dari ember tersebut. Sedangkan benih yang tidak keluar dari ember sortasi adalah benih yang berukuran sesuai dengan kriteria seleksi pembudidaya. Benih tersebut ditempatkan secara terpisah, yaitu dengan cara membagi dua jaring penampung yang disiapkan dengan mengankat bagian tengah jaring tersebut menggunakan bambu, kayu, atau benda lain yang bisa digunakan untuk penopang. Pemisahan bisa juga dilakukan dengan mempersiapkan dua jaring penampung.
Ukuran benih ikan lele rata-rata yang dihasilkan telah mencapai 3-5cm dengan tingkat kematian atau tingkat kehilangan kurang lebih sebesar 10-20% dari jumlah penebaran awal. Benih dapat dipelihara ke kolam pendederan tahap kedua atau langsung dijual kepada petani pembudidaya lain. Dengan kata lain, perolehan hasil dari budidaya ikan lele pendederan dalam jaring ini berkisar 80-90%.
Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam
Budidaya ikan lele pendederan tahap pertama ini juga bisa dilakukan di dalam kolam. Kolam yang digunakan untuk pemeliharaan benih ikan lele bisa berupa kolam tanah, kolam tembok, maupun kolam tanah dengan dinding tembok. Namun untuk mencapai hasil yang optimal dalam kegiatan agribisnis budidaya ikan lele, ada baiknya untuk mengikuti beberapa prosedur pembuatan kolam yang tepat.Lihat Lebih Detil Cara Pembuatan Kolam Ikan
Persiapan Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam
Sebelum benih ditebarkan, dilakukan persiapan terlebih dahulu sebagai berikut.- Lakukan pengeringan kolam. Pengeringan kolam ini bertujuan untuk memudahkan pengolahan dan perbaikan kolam serta membunuh bibit-bibit penyakit dan menetralkan gas-gas beracun yang ada di dasar kolam.
- Pemberian pupuk dan pengapuran kolam. Untuk menumbuhkan pakan alami yang berupa plankton, kolam diberi pupuk menggunakan pupuk kandang, seperti kotoran ayam sebanyak 200-300 gram/m², TSP dan urea masing-masing sebanyak 10 gram/m² dan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 25-30 gram/m² atau disesuaikan dengan derajat keasaman (pH) tanah. Tujuan pemupukan dan pengapuran selain untuk menaikkan tingkat keasaman tanah (pH), juga dapat mengurangi pertumbuhan bibit-bibit penyakit. Tebar pupuk dan kapur pertanian tersebut secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam.
- Pintu pemasukan air atau inlet dan pintu pembuangan perlu diberi saringan agar benih ikan lele yang dipelihara tidak kabur keluar dari kolam. Selain itu, pemasangan saringan juga bertujuan untuk menghindari masuknya hama melalui saluran air.
- Setelah semua proses selesai, kolam perlu diisi dengan air setinggi 40-50 cm dan dbiarkan selama 7 hari untuk memberi waktu terhadap proses dekomposisi dari pupuk kandang yang diberikan. Selain itu, membiarkan kolam tergenang air juga bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna.
Penebaran Benih Pada Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam
Penebaran benih ikan lele dilakukan pada hari kedelapan setelah pemberian pupuk kandang dan pengapuran atau saat pakan alami telah tersedia. Benih ikan lele yang ditebar ke dalam kolam pemeliharaan adalah benih yang berukuran 1-3 cm dengan populasi atau padat penebaran 500-700 ekor/m². Penebaran harus dilakukan dengan hati-hati agar benih ikan lele tidak mengalami stres. Jika benih yang akan ditebarkan berasal dari tempat yang jauh, sebelum ditebarkan benih ikan lele harus diberi waktu untuk proses adaptasi terlebih dahulu sebagaimana yang dilakukan pada budidaya ikan lele dalam karamba jaring.Pemeliharaan Benih Pada Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam
Kegiatan pemeliharaan pada budidaya ikan lele pendederan di kolam meliputi pemeliharaan atau pengontrolan dinding kolam, menjaga kualitas air, memberikan pakan tambahan, serta pengendalian hama penyakit yang dapat merugiakan usaha agribisnis budidaya ikan lele.Dinding kolam perlu dikontrol seminggu sekali untuk menghindari terjadinya kebocoran kolam. Pengontrolan ini bisa dilakukan dengan cara berkeliling dan mengamati dinding kolam bagian luar. Jika ada aliran air yang diperkirakan berasal dari dalam kolam, maka harus segera dilakukan perbaikan.
Pada budidaya ikan lele pendederan ini kualitas air kolam tidak cepat menurun. Akan tetapi menjaga kualitas air kolam juga tetap penting. Cara yang paling efektif untuk menjaga kualitas air kolam adalah dengan menjaga aliran air tetap stabil dengan debit air yang tidak terlalu besar. Aliran air ini dibuat dengan sistem paralon.
Untuk menopang dan mempercepat pertumbuhan, maka benih ikan lele perlu diberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan berupa pellet dalam bentuk tepung. Pemberian pakan tambahan ini dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi, sore, dan malam hari. Volume pemberian pakan adalah 3-5% dari berat total benih yang dipelihara setiap harinya. Agar pakan lebih efisien dan efektif, sebaiknya pemberiannya dilakukan dengan cara membiasakan di satu atau dua tempat raja, misalnya di bagian pojok kolam.
Lihat Lebih Detil Nutrisi Dan Pakan Ikan
Lihat Lebih Detil Pakan Alternatif Ikan Lele
Pengendalian terhadap serangan hama dan penyakit yang menyerang ikan lele perlu dilakukan. Hama yang sering menyerang benih ikan lele yang dipelihara dalam kolam antara lain belut, ular, atau ikan gabus. Jika terlihat hama-hama tersebut masuk kedalam kolam maka harus ditangkap dan dibuang atau dibunuh. Tindakan pencegahan penyakit cukup dengan menjaga kualitas dan kuantitas air kolam, yakni dengan menghindari pemberian pakan yang berlebihan. Karena pakan yang berlebih akan menumpuk di dasar kolam dan bisa membusuk yang akhirnya menjadi salah satu sumber penyakit.Lihat Lebih Detil Hama Penyakit Ikan Lele
Pemanenan Benih Ikan Lele
Benih ikan lele yang dipelihara pada budidaya ikan lele pendederan tahap pertama ini dapat dipanen setelah berumur 2-3 minggu semenjak penebaran. Untuk mengurangi tingkat stress akibat pemanenan, sebaiknya kegiatan pemanenan ini dilakukan pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu panas. Benih yang dipanen pada saat cuaca sedang terik akan sangat bersiko mengalami kematian saat dipindahkan ke kolam pendederan tahap kedua. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan kerugian besar dalam usaha agribisnis budidaya ikan lele.Sebelum melakukan pemanenan perlu dipersiapkan beberapa peralatan panen terlebih dahulu, sehingga pada saat benih ikan lele sedang dipanen tidak ada kendala yang diakibatkan peralatan belum siap. Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan adalah :
- Seser, yaitu alat tangkap yang digunakan untuk mengambil dan menangkap benih ikan lele dari jaring atau kolam.
- Ember atau wadah penampung, yaitu tempat yang disediakan untuk menampung benih ikan lele setelah ditangkap menggunakan seser.
- Ember seleksi, yaitu alat yang digunakan untuk melakukan seleksi benih. Biasanya ember ini diberi lubang-lubang yang besarnya sesuai dengan sasaran benih yang dikehendaki.
- Jaring penampung, yaitu jaring yang disediakan untuk menampung benih setelah dilakukan penangkapan seleksi
- Plastik, yaitu wadah yang digunakan untuk menampung benih ikan lele jika benih tersebut akan dipindahkan ke tempat pemeliharaan lain yang jarak tempuhnya jauh.
- Oksigen, yaitu gas yang digunakan untuk membantu pernafasan benih ikan lele saat ikan lele diangkut menuju tampat pemeliharan lain yang jarak tempuhnya jauh.
Langkah selanjutnya adalah melakukan sortasi benih. Benih dalam wadah penampung dimasukkan ke dalam ember sortasi yang diletakkan pada jaring penampung. Benih yang berukuran lebih kecil dari lubang-lubang yang dibuat pada ember sortasi akan keluar dengan sendirinya dari ember tersebut. Sedangkan benih yang tidak keluar dari ember sortasi adalah benih yang berukuran sesuai dengan kriteria seleksi pembudidaya. Benih tersebut ditempatkan secara terpisah, yaitu dengan cara membagi dua jaring penampung yang disiapkan dengan mengankat bagian tengah jaring tersebut menggunakan bambu, kayu, atau benda lain yang bisa digunakan untuk penopang. Pemisahan bisa juga dilakukan dengan mempersiapkan dua jaring penampung.
Ukuran benih ikan lele rata-rata yang dihasilkan telah mencapai 5-8cm dengan tingkat kematian atau tingkat kehilangan kurang lebih sebesar 25-30% dari jumlah penebaran awal. Benih dapat dipelihara ke kolam pendederan tahap kedua atau langsung dijual kepada petani pembudidaya lain.
BUDIDAYA IKAN LELE PENDEDERAN TAHAP KEDUA
Kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap kedua ini tidak berbeda jauh dengan kegiatan budidaya ikan lele pendederan tahap pertama. Perbedaannya utama kedua fase pendederan tersebut terletak pada luas lahan budidaya atau pemeliharaan dan kepadatan penebaran benih ikan lele. Pada budidaya ikan lele pendederan tahap kedua ini kepadatan penebarannya hanya 250-300 ekor/m². Waktu pemeliharaan seperti telah dibahas di muka yaitu sekitar 30 hari dengan ukuran panen benih ikan lele 8-12 cm. Selain itu, volume pemberian pakan pada tahap ini juga lebih banyak, karena ukuran dan tingkat pertumbuhan benih ikan lele juga berbeda dengan benih ikan lele pada pendederan tahap pertama.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar