MENGENAL TANAMAN JAGUNG, BUDIDAYA JAGUNG, HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
MENGENAL TANAMAN JAGUNG
Jagung (Zea mays) merupakan tanaman pokok kedua setelah padi. Jagung mengandung kalori yang hampir sama dengan beras dan kaya akan protein sehingga merupakan sumber karbohidrat paling memenuhi syarat sebagai pengganti beras. Selain protein, tanaman jagung juga mengandung lemak, kalsium, fosfor, ferrum, serta vitamin A dan vitamin B1.Klasifikasi Tanaman Jagung dan Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah bisa dilihat pada MENGENAL TANAMAN JAGUNG
BUDIDAYA JAGUNG
Budidaya jagung yang akan diulas di situs ini adalah cara budidaya jagung menggunakan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT). Cara menanam jagung sistem olah tanah ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan bekas terutama bekas pertanaman padi sebagai alternatif penggiliran tanaman, disamping itu juga untuk menghemat biaya produksi terutama biaya olah tanah.Tanaman jagung tumbuh optimal pada pH tanah 6-7 dengan suhu udara berkisar 22-26°C. Ketinggian tempat untuk pertumbuhan optimal tanaman jagung antara 200-800 mdpl, meskipun tanaman jagung masih dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah berketinggian sampai 1800 mdpl. Selama pertumbuhannya, tanaman jagung membutuhkan sinar matahari penuh tanpa naungan.
Tanaman jagung membutuhkan pemberian pupuk nitrogen dalam jumlah tinggi selama berlangsungnya proses budidaya jagung karena tanaman jagung termasuk tanaman sensitif dan rakus terhadap nitrogen.
Pelaksanaan Budidaya Jagung
Pada persiapan lahan budidaya jagung perlu diperhatikan pemberian pupuk organik atau pupuk kandang yang sudah difermentasi agar selama proses pematangan pupuk kandang atau pupuk organik tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam satu hektar lahan membutuhkan pupuk sebanyak 2 ton.Pada tanah asam (tanah dengan pH rendah) diperlukan aplikasi pengapuran untuk meningkatkan pH tanah menjadi normal atau mendekati normal. Untuk lebih praktisnya, pemberian kapur mayoritas tanah di Pulau Jawa sebanyak 400 kg/Ha.
Drainase sangat perlu diperhatikan pada budidaya jagung terutama pada saat musim hujan untuk menghindari terjadinya genangan air. Pembersihan gulma dapat dilakukan secara manual dengan mencangkul atau menggunakan herbisida pra-tumbuh. Perlu diperhatikan pada saat menggunakan herbisida pratumbuh yaitu setelah penyemprotan herbisida pratumbuh biarkan lahan diberakan (tidak ditanami) selama 10 hari.
Kebutuhan benih dalam satu hektar sebanyak 6 Kg, angka ini sudah termasuk cadangan penyulaman. Untuk menghindari benih agar tidak terserang hama terutama hama semut setelah benih ditanam, diperlukan tindakan perendaman benih. Lihat Selengkapnya pada artikel BUDIDAYA JAGUNG
Jarak tanam pada budidaya jagung 40 cm x 70 cm. Untuk menghemat perawatan, pada saat membuat lubang tanam sekaligus dibuatkan lubang sebagai tempat pemupukan. Lubang pupuk berjarak 10 cm dari lubang tanam, jadi penugalan dilakukan dua titik sekaligus. Penanaman benih jagung sebanyak dua butir perlubang tanam. Sedangkan pemupukan pada lubang pemupukan yang sudah dipersiapkan dilakukan pada hari yang sama menggunakan pupuk NPK dan pupuk urea dengan perbandingan 2 NPK 15-15-15 dan 1 urea. Dosis pemupukan sebanyak 1 sendok makan per-lubang.
Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Jagung
Penyulaman budidaya jagung dilakukan setelah tanaman jagung berumur 7 HST (Hari Setelah Tanam) dengan mengganti benih jagung yang terserang hama baik ulat tanah, semut maupun hama lainnya serta benih jagung yang tidak tumbuh.Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan cara pencangkulan secara tipis hanya untuk memotong gulma di permukaan, kemudian tanah bekas cangkulan dibalik dan digunakan untuk menimbun batang tanaman jagung agar lebih kuat bila diterpa angin. Secara kimiawi dapat juga menggunakan herbisida pratumbuh.
Pemupukan Susulan diberikan melalui akar dengan cara membuat lubang pemupukan berjarak 15 cm dari batang, masukkan pupuk pada lubang, untuk menghindari penguapan terutama unsur nitrogen, setelah melakukan pemupukan lubang pupuk ditutup lagi menggunakan tanah. Pemupukan susulan diberikan dua kali, pemupukan pertama pada saat tanaman jagung berumur 25 HST dengan perbandingan 2 NPK 15-15-15 dan 1 urea. Berikan pupuk sebanyak 1 sendok makan per lubang tanam. Pemupukan kedua diberikan pada saat tanaman jagung berumur 50 HST menggunakan NPK 15-15-15. Dosis pemupukan 1 sendok makan per-lubang tanam.
Selain pupuk akar, untuk memacu pertumbuhan tanaman jagung, perlu juga diberikan pupuk daun. Pemberian Pupuk daun berkandungan nitrogen tinggi diberikan pada saat tanaman jagung berumur 15, 22, 29, dan 36 HST, sedangkan pupuk daun dengan kandungan phosphat dan kalium tinggi diberikan pada saat tanaman jagung berumur 40, 47, 54, dan 61 HST.
Lihat Artikel BUDIDAYA JAGUNG Untuk Informasi Lebih Detailnya
HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
HAMA TANAMAN JAGUNG
Ulat Tanah
Hama ulat tanah yang menyeran tanaman jagung adalah (Agrotis sp.).Pengendalian hama ini dapat dilakukan menggunakan insektisida biologi dari golongan bakteri seperti Bacilius thuringiensis atau insektisida biologi dari golongan jamur seperti Beauvaria bassiana. Secara kimiawi bisa dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Belalang
Hama belalang yang menyerang tanaman jagung adalah (Locusta sp., dan Oxya chinensis).Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Kumbang Bubuk
Hama kumbang bubuk yang menyerang jagung adalah (Sitophilus zeamais Motsch).Pengendalian hama kumbang bubuk :
a) Pengelolaan tanaman dengan baik dapat menekan terjadinya serangan.
b) Penggunaan varietas resisten/tahan serangan hama kumbang bubuk.
c) Kebersihan dan pengelolaan gudang.
d) Persiapan biji jagung yang disimpan.
e) Perlakuan biji jagung baik secara fisik dan mekanis dengan penjemuran dan sortasi.
f) Memamfaatkan bahan tanaman.
g) Pengendalian hayati dengan memanfaatkan agensia patogen seperti Beauveria bassiana pada konsentrasi 109 konidia/ml takaran 20 ml/kg biji dapat mencapai mortalitas 50%. Penggunaan parasitoid Anisopteromalus calandrae (Howard) mampu menekan kumbang bubuk.
h) Dilakukan fumigasi
Lalat Bibit
Lalat bibit yang menyerang tanaman jagung adalah (Atherigona sp.).Pengendalian hama lalat bibit
a) Pengendalian hayati dengan memanfaatkan agensia patogen.
b) Secara kultur teknis dengan penggiliran tanaman.
c) Penggunaan varietas resisten/tahan serangan hama lalt bibit.
d) Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan perlakuan benih (seed dressing) yaitu thiodikarb dengan dosis 7,5-15 g b.a./kg benih atau karbofuran dengan dosis 6 g b.a./kg benih maupun penyemprotan pestisida pada tanaman jagung berumur 5-7 HST menggunakan karbosulfan dengan dosis 0,2 kg b.a./ha atau thiodikarb 0,75 kg b.a/ha. Penggunaan insektisida hanya dianjurkan di daerah endemik .
Ulat Grayak
Hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung adalah (Spodoptera sp.).Pengendalian hama ulat grayak
a) Pengendalian secara fisik dapat dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 2 minggu, dengan cara memasang alat perangkap ngengat sex feromonoid sebanyak 40 buah/Ha.
b) Penggunaan agensia hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami.
c) Pengendalian secara kimiawi dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Penggerek Tongkol
Hama penggerek tongkol yang menyerang tanaman jagung adalah (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera.)Pengendalian hama penggerek tongkol
a) Pemanfaatan musuh alami, seperti trichogramma sp.
b) Pengendalian secara kimiawi dilakukan setelah terbentuk rambut jagung pada tongkol dan selang 1-2 hari hingga rambut jagung berwarna coklat.
Penggerek Batang
Hama penggerek batang yang menyerang tanaman jagung adalah (Ostrinia fumacalis).Pengendalian hama penggerek batang
a) Kultur teknis
b) Waktu tanam yang tepat.
c) Tumpangsari jagung dengan kedelai atau kacang tanah.
d) Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman).
e) Pemanfaatan musuh alami seperti :
- Parasitoid Trichogramma spp.Parasitoid tersebut dapat memarasit telur O. furnacalis.
- Predator Euborellia annulata memangsa larva dan pupa O. furnacalis.
- Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan larva O. furnacalis,
- Cendawan Beauveria bassianadan Metarhizium anisopliae mengendalikan larva O. furnacalis. Ambang ekonomi 1 larva/tanaman.
f) Pengendalian secara kimiawi dengan penggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos, dan karbofuran efektif untuk menekan serangan penggerek batang jagung.
Kutu Daun
Hama kutu daun pada tanaman jagung adalah (Mysus persicae).Pengendalian hama Mysus persicae dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Lihat Artikel HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Untuk Informasi Lebih Detailnya
PENYAKIT
Hawar Daun
Penyakit hawar daun pada tanaman jagung adalah (Helmithosporium turcicum).Pengendalian penyakit hawar daun
a) Menanam varietas tahan Bisma, Pioner-2, pioner-14, Semar-2 dan semar-5
b) Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya pada tanaman jagung yang terserang penyakit hawar daun.
c) Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
Busuk Pelepah
Penyakit busuk pelepah yang menyerang tanaman jagung adalah (Rhizoctonia solani).Pengendalian penyakit busuk pelepah
a) Menggunakan varietas/galur yang tahan sampai agak tahan.
b) Jarak tanam ideal, tidak terlalu rapat untuk menjaga kelembaban.
c) Drainase baik.
d) Pergiliran tanaman.
e) Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan karbendazim.
Penyakit Bulai
Penyakit bulai yang menyerang tanaman jagung adalah (Peronosclerospora maydis).Pengendalian penyakit bulai
a) Menanam varietas tahan penyakit bulai.
b) Pergiliran tanaman.
c) Penanaman jagung secara serempak
d) Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya pada tanaman jagung yang terserang penyakit bulai.
e) Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih) dengan dosis 2 gram (0,7 g bahan aktif) perkilogram benih.
Busuk Tongkol
Ada beberapa jenis penyakit busuk tongkol pada tanaman jagunga. Busuk tongkol Fusarium
Penyakit busuk tongkol Fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium moniliforme.b. Busuk tongkol Diplodia
Gejala busuk tongkol Diplodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis.c. Busuk tongkol Gibberella
Gejala busuk tongkol Gibberella disebabkan oleh infeksi cendawan Gibberella roseum.Pengendalian penyakit busuk tongkol
a) Melakukan pemupukan berimbang .
b) Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lapangan, jika musim hujan bagian batang dibawah tongkol dipotong agar ujung tongkol tidak mengarah keatas.
c) Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan termasuk padi-padian, karena patogen ini mempunyai banyak tanaman inang.
Busuk Batang
Penyakit busuk batang yang menyerang tanaman jagung ada delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium.Pengendalian penyakit busuk batang
a) Menanam varietas tahan.
b) Pergiliran tanaman.
c) Pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K rendah.
d) Drainase baik.
e) Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan cendawan antagonis Trichoderma sp.
Karat Daun
Penyakit karat daun pada tanaman jagung adalah (Puccinia polysora).Pengendalian penyakit karat daun
a) Menanam varietas tahan.
b) Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya pada tanaman jagung yang terserang penyakit karat daun.
c) Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida dengan bahan aktif benomil
Bercak Daun
Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman jagung adalah (Bipolaris maydis Syn.).Pengendalian penyakit bercak daun
a) Menanam varietas tahan.
b) Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya pada tanaman jagung yang terserang penyakit bercak daun.
c) Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim.
Virus Mosaik
Pengendalian virus mosaika) Mencabut tanaman yang terinfeksi seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman yang akan datang.
b) Mengadakan pergiliran tanaman.
c) Penggunaan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi.
d) Tidak penggunakan benih yang berasal dari tanaman yang terinfeksi virus.
Lihat Artikel HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Untuk Informasi Lebih Detailnya
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar