CARA MENANAM JAGUNG TANPA OLAH TANAH
Cara praktis budidaya jagung yang akan saya uraikan di sini merupakan cara menanam jagung dengan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT). Maksud dan tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memanfaatkan lahan bekas pertanaman padi sebagai alternatif penggiliran tanaman. Dengan asumsi bahwa penggiliran tanaman sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah serta menekan perkembangan hama penyakit pada tanaman sejenis atau sefamili.SYARAT TUMBUH TANAMAN JAGUNG
Tanaman jagung tumbuh optimal pada daerah berketinggian tempat antara 200-800 mdpl. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh tanpa naungan, suhu udara berkisar 22-26°C, pH tanah 6-7.Tanaman jagung termasuk tanaman sensitif dan rakus terhadap unsur hara nitrogen, sehingga pemberian pupuk nitrogen sangat mutlak diberikan untuk menunjang keberhasilan budidaya jagung.
PELAKSANAAN BUDIDAYA JAGUNG
Persiapan Lahan Budidaya Jagung
Persiapan lahan budidaya jagung meliputi pemberian pupuk organik atau pupuk kandang fermentasi. Pupuk organik diberikan dengan cara menaburkan pupuk membentuk larikan/baris disesuaikan dengan baris yang akan digunakan sebagai tempat penanaman jagung. Dosis pemberian pupuk organik cukup 2 ton/Ha.Pengapuran lahan pada budidaya jagung perlu dilakukan untuk meningkatkan pH pada tanah asam hingga mendekati normal. Kondisi pH normal memungkinkan tanaman jagung tumbuh maksimal, karena penyerapan unsur hara menjadi optimal. Dosis pengapuran untuk mayoritas tanah di pulau Jawa sebanyak 400 kg/Ha. Pemberian kapur dilakukan seperti pemberian pupuk kandang, yaitu ditaburkan membentuk larikan/baris.
Pembuatan atau perbaikan drainase pada budidaya jagung dilakukan untuk melancarkan pembuangan air saat musim hujan. Pembersihan gulma menggunakan herbisida pra-tumbuh, dosis/konsentrasi sesuai petunjuk kemasan. Setelah penyemprotan herbisida pratumbuh lahan dibiarkan selama 10 hari.
Persiapan Benih Budidaya Jagung
Persiapan benih pada budidaya jagung membutuhkan benih jagung sebanyak 6 Kg/Ha, angka ini sudah termasuk cadangan penyulaman. Sebelum ditanam, benih terlebih dahulu direndam dalam larutan insektisida selama 1 jam, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah profenofos, betasiflutrin, klorpirifos, atau lamdasihalotrin, dosis/konsentrasi sesuai petunjuk kemasan. Tujuan perendaman benih jagung ini adalah untuk mengantisipasi serangan semut setelah benih jagung ditanam.Penanaman Budidaya Jagung
Persiapan penanaman pada budidaya jagung dimulai dengan membuat lubang tanam berjarak 40 cm sekaligus membuat lubang sebagai tempat pemupukan berjarak 10 cm dari lubang tanam. Jarak antarbaris selebar 70 cm. Tanam benih jagung yang sudah direndam dalam larutan insektisida sebanyak dua butir per lubang tanam. Setelah itu lakukan pemupukan pada lubang pemupukan yang sudah dipersiapkan dengan perbandingan 2 NPK 15-15-15 dan 1 urea. Dosis pemupukan sebanyak 1 sendok makan per lubang.Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Jagung
Penyulaman Budidaya Jagung
Penyulaman budidaya jagung dilakukan umur tanaman 7 hari setelah penanaman. Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih jagung yang tidak tumbuh atau benih jagung yang terserang hama, seperti ulat.Sanitasi Lahan Pada Budidaya Jagung
Sanitasi lahan budidaya jagung meliputi pengendalian gulma, pengaturan air. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyiangan menggunakan cangkul. Pencangkulan dilakukan tipis hanya untuk memotong gulma di permukaan. Setelah itu tanah bekas cangkulan dibalik lalu digunakan untuk menimbun batang tanaman jagung agar lebih kuat bila diterpa angin. Pengaturan air dilakukan dengan memperbaiki saluran irigasi saat musim hujan, atau penggenangan lahan bila diperlukan saat musim kemarau.Pemupukan Susulan Budidaya Jagung
Pemupukan susulan pada budidaya jagung diberikan baik melalui akar maupun daun. Pupuk akar diberikan dengan cara membuat lubang pemupukan berjarak 15 cm dari batang, kemudian pupuk diberikan pada lubang yang sudah dibuat lalu ditutup lagi menggunakan tanah. Pemupukan pertama diberikan umur 25 hari dengan perbandingan 2 NPK 15-15-15 dan 1 urea. Berikan pupuk sebanyak 1 sendok makan per lubang tanam. Pemupukan kedua diberikan saat tanaman jagung berumur 50 hari menggunakan NPK 15-15-15. Dosis pemupukan 1 sendok makan per-lubang tanam.Pupuk daun berkandungan nitrogen tinggi diberikan saat umur 15, 22, 29, dan 36 hari, sedangkan pupuk daun berkandungan phosphat dan kalium tinggi diberikan saat umur 40, 47, 54, 61 hari.
HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
HAMA
Ulat Tanah (Agrotis sp.)Belalang (Locusta sp., dan Oxya chinensis)
Kumbang Bubuk (Sitophilus zeamais)
Pengendalian Kumbang Bubuk Pada Budidaya Jagung
a) Pengelolaan Tanaman Jagung
b) Varietas Jagung Resisten/Tahan
c) Kebersihan dan Pengelolaan Gudang Tempat Penyimpanan Jagung
d) Persiapan Biji Jagung yang Disimpan
e) Fisik dan Mekanis
f) Bahan Tanaman
g) Hayati
Penggunaan agensia patogen dapat mengendalikan kumbang bubuk.
h) Fumigasi
Fumigan merupakan senyawa kimia yang dalam suhu dan tekanan tertentu berbentuk gas, fumigasi dapat membunuh serangga/hama melalui sistem pernapasan.
Lalat Bibit (Atherigona sp.)
Pengendalian Lalat Bibit Pada Budidaya Jagung
a) Hayati
b) Kultur Teknis
c) Varietas Resisten
d) Kimiawi
Ulat Grayak (Spodoptera sp.)
Pengendalian secara fisik dapat dilakukan menggunakan alat perangkap ngengat sexferomonoid sebanyak 40 buah/Ha semenjak tanaman jagung berumur 2 minggu.
Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera.)
Pengendalian kimiawi setelah terbentuk rambut jagung pada tongkol dan selang 1-2 hari hingga rambut jagung berwarna coklat.
Penggerek Batang (Ostrinia fumacalis)
Pengendalian Penggerek Batang Pada Budidaya Jagung
- Kultur teknis
- Waktu tanam yang tepat,
- Tumpangsari jagung dengan kedelai atau kacang tanah.
- Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman) (dettaselling)
Kimiawi - Menggunakan insektisida berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos, karbofuran.
Kutu Daun (Mysus persicae)
PENYAKIT
Hawar Daun (Helmithosporium turcicum)Busuk Pelepah (Rhizoctonia solani)
Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani.
Pengendalian Busuk Pelepah Pada Budidaya Jagung
- Menggunakan varietas/galur tahan sampai agak tahan terhadap penyakit hawar pelepah
- Penanaman tidak terlalu untuk menjaga kelembaban.
- Drainase baik.
- Pergiliran tanaman.
- Penggunaan fungisida berbahan aktif mankozeb dan karbendazim.
Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)
Penyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya, sedangkan Peronosclerospora sorghii hanya ditemukan di dataran tinggi Berastagi Sumatera Utara dan Batu Malang Jawa Timur.
Pengendalian Penyakit Bulai Pada Budidaya Jagung
- Menanam varietas tahan
- Melakukan periode waktu yang bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai satu bulan.
- Penanaman jagung secara serempak.
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman jagung sampai keakarnya (Eradikasi tanaman) terhadap tanaman yang terserang penyakit bulai.
- Penggunaan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih).
Busuk Tongkol
a. Busuk Tongkol Fusarium
b. Busuk tongkol Diplodia
c. Busuk Tongkol Gibberella
Busuk Batang
Pengendalian Busuk Batang Pada Budidaya Jagung
1. Menanam varietas tahan.
2. Melakukan pergiliran tanaman.
3. Memberikan pemupukan berimbang, menghindari pemberian pupuk berkadar N tinggi dan K rendah.
4. Drainase baik.
5. Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati dapat dilakukan dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.
Karat Daun (Puccinia polysora)
Penyakit karat disebabkan oleh Puccinia polysora
Pengendalian Karat Daun Pada Budidaya Jagung
- Menanam varietas tahan
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai keakarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi karat daun dan gulma.
- Penggunaan fungisida berbahan aktif benomil.
Bercak Daun (Bipolaris maydis Syn.)
Penyakit bercak daun penyebabnya adalah : Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan ras T.
Pengendalian Bercak Daun Pada Budidaya Jagung
- Menanam varietas tahan
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya (Eradikasi tanaman) yang terinfeksi bercak daun.
- Penggunaan fungisida berbahan aktif mankozeb dan karbendazim
Virus Mosaik
Pengendalian Virus Pada Budidaya Jagung
- Mencabut tanaman yang terinfeksi seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman yang akan datang.
- Mengadakan pergiliran tanaman.
- Penggunaan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi.
- Tidak penggunakan benih yang berasal dari tanaman yang terinfeksi virus.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar